Huih siapa sih yang gak tahu batik ? yang gak tahu khususnya Indonesia sering-sering deh jalan-jalan jauh. Ke mekkah atau madinah buat naik haji . hehhe. Kuliah ijin karena ada pelatihan bersama dinas koperasi usaha kecil menengah jawa tengah mengenai batik dan incubator bisnis dari unisbank semarang. Nah, saya sebagai peserta incubator dan pada hari kedua ada pelatihan batik setelah sebelumnya membahas tentang apa itu batik.
Proses pertama sebelum mencanting adalah menggambar pola yang telah disediakan oleh panitia inkubator. Pola ditirukan dengan pensil dan itu sedikit kelihatan mudah pada saat menggambar pola. Namun, setelah pola selesai digambar ini hal yang sangat menarik. Pada saat ambil canting tangan saya kelihatan gemetar ( mungkin karena merasa lapar) bukan itu karena gugup. Hehe. Ambil canting kemudian ambil lilin atau malam yang sudah mendidih lalu torehkan ke bahan yang sudah dipola. Kelihatan begitu mudah namun sangat susah men.
Tahap demi tahap torehan semakin banyak namun apa yang terjadi hasil banyak yang belepotan dan lilin banyak yang menetes ke kain, jadi banyak yang berantakan . proses pada saat mencanting harus diperhatikan karena jika tidak tenbus depan belakang harus diulangi sampai tembus. Jika tidak, maka nanti pada saat proses pewarnaan hasilnya tidak maksimal. Tingkat kesabaran seorang pemuda memang sangat labil, cepet emosi malah membuat hasil batik tidak maksimal.
Sangat mengasikan belajar batik, harus begitu sabar dan telaten dalam mengambil keputusan dan keyakinan. Saya sebagai generasi muda malu kepada pengrajin yang biasanya saya Cuma bisa membeli batik dengan harga yang ditawar dan menilai seenaknya ternyata prose yang dilakukan sangat susah dan proses yang lama. I love batik .