Annyeong Haseyo Chingu-deul~~
Lanjut ke review film berikutnya, film bertema Sageuk ke tiga kali ini berjudul Monstrum. Dari ketiga film berlatar sejarah yang saya tonton, Monstrum ini menjadi judul terakhir dan juga sama-sama mengambil plot cerita yang menarik, unik, dan baru. Mungkin sineas film di Korea Selatan sedang berlomba-lomba untuk membuat film yang out of the box seperti Rampant dan Detective K: Secret of The Bloodsucking Demon.
Disutradarai oleh Heo Jong-Ho, film Monstrum mengambil genre action fantasy, comedy. Sebelum diambil alih oleh Heo Jong-Ho, film ini digarap oleh Shim Jung-Won dengan genre yang berfokus pada fantasy, history, hingga akhirnya memutuskan untuk keluar dari produksi film tersebut.
Judul awal film ini adalah Jakseoui Byeon Moolgwoeui Seubgyeok, karena terdapat perubahan cerita dan sutradara akhirnya film ini berjudul Monstrum (Moolgwoe).
Rilis pada 19 September 2018, film yang diproduksi oleh Taewon Entertainment menggaet aktor-aktor kelas atas Korea Selatan yaitu Kim Myung-Min, Park Hee-Soon, Park Sung-Woong Ahjussi, Lee Kyoung-Young, Hyeri Girl’s Day, Choi Woo-Sik, dan Kim In-Kwon.
Monstrum sendiri merupakan debut film pertama dari Hyeri Girl’s Day.Monstrum menceritakan tentang makhluk misterius yang meneror Gunung Inwangsan di tahun ke-22 kepemimpinan Raja Jungjong. Kejadian aneh tersebut menimbulkan ketakutan disetiap penjuru Joseon dan mengakibatkan kepanikan penduduk desa.
Desas-desus mengenai makhluk misterius tersebut juga dikaitkan dengan wabah mematikan yang mengancam kehidupan penduduk desa. Bukan hanya di desa, kabar mengenai keberadaan makhluk mengerikan ini pun juga mengancam stabilitas Raja Jungjong (Park Hee-Soon), karena rumor tersebut semakin dibesar-besarkan dan digunakan oleh pihak yang berkepentingan untuk menggulingkan Raja Jungjong.
Untuk meredamkan kepanikan penduduk desa dan melindungi istana dari pihak-pihak tak bertanggung jawab, Raja Jungjong memanggil kembali Jenderal Kepercayaannya bernama Yoon Gyeom (Kim Myung-Min). Raja Jungjong memerintahkan Yoon Gyeom untuk menyelidiki dan mencari tahu tentang kebenaran rumor tersebut. Dibantu oleh anaknya Myung (Hyeri Girl’s Day), Pengawal Sung Han (Kim In-Kwon), dan Perwira Heo (Choi Woo-Sik) mereka melakukan pemburuan makhluk misterius tersebut dan menemukan fakta mengejutkan.
Setelah menonton film ini, hal pertama yang akan saya bahas adalah dari segi cerita. Kabarnya, cerita Monstrum diadaptasi dari Kisah Nyata menurut Lembaran Sejarah atau Catatan Kerajaan di tahun 1527. Raja Jungjong menuliskan sosok makhluk mengerikan yang menyerang kerajaan. Dari lembaran sejarah tersebut, Raja Jungjong harus diasingkan sementara waktu untuk menghindari kemunculan makhluk mengerikan tersebut di istana. Keseluruhan cerita yang disampaikan mengenai sosok makhluk misterius kurang tersampaikan secara apik, hanya terdapat beberapa scene saja yang menceritakan asal usul Monster yang selalu menyerang siapapun yang ditemuinya. Diawal film kita akan disuguhkan adegan-adegan penuh darah dan potongan-potongan tubuh manusia (bagi yang tidak kuat diharap jangan menonton sendirian, karena gambar tanpa blur dan tampak nyata).
Walaupun mengutip dari lembaran sejarah tahun 1527, kisah dalam film ini merupakan perpaduan dari sejarah dan imajinasi sang penulis yang sekaligus sutradara dari film Monstrum ini. Dan menghasilkan sebuah kisah tentang perebutan tahta kerajaan yang dibalut dengan misteri Monster penyebar wabah mematikan. Intrik film pun lagi-lagi berfokus pada rencana perebutan tahta yang dilakukan oleh Perdana Menteri. Setelah menonton film ini sampai selesai, saya berfikir film ini akan memiliki ending yang menyedihkan, tetapi dimenit-menit terakhir sungguh memberikan kejutan dan membuat saya berfikir “Why??? Kok bisa sih??”
Sisi dramatis dari film ini juga jangan ditanya lagi, karena bukan film Korea jika tidak bisa membuat penontonnya ikut campur aduk. Unsur Komedi serta romansa romansa cinta juga dibalut sangat bagus.
Kemudian dari segi visual, efek CGI dari film ini sama sekali tidak mengecewakan. Special efek dari sisi Monster sendiri mampu ditampilkan apik dan rapi. Sinematografi penggambaran istana, gua bawa tanah, dan rumah-rumah penduduk desa sangat mengagumkan. Intinya kualitas visual di film Monstrum ini sudah sangat baik.
Selanjutnya penggambaran karakter dari masing-masing pemain menunjukkan chemistry yang baik. Dari Raja Jungjong kepada Yoon Gyeom, interaksi antara Yoon Gyeom, Sung Han, dan Myung mampu tersampaikan. Tidak ada karakter yang kosong disini, masing-masing pemain mempunyai karakteristik yang kuat. Aktor Park Sung-Woong pun didapuk kembali untuk menjadi karakter Villain yang licik dan suka tebas sana tebas sini. Akting Hyeri pun terbilang sudah cukup baik bagi saya, aktingnya tidak kaku dan ekspresi wajahnya diluapkan dengan baik (tapi entah kenapa Netizen Korea lagi lagi berpendapat sebaliknya. Yah, wajar saja jika Idol yang akting, pasti kena nyinyir dan julitan k-netz, tetapi tidak semua idol yang berakting mendapat respon negatif).
Buat kalian penggemar film fantasy, film Monstrum sangat cocok untuk dijadikan tontonan diakhir pekan. Bukan lagi tentang cerita percintaan yang melodrama, Monstrum menyajikan cerita yang mencengangkan dan menegangkan. Perpaduan sejarah dan fantasy mampu dikemas apik dan akan memberi sesansi berbeda saat menonton filmnya. Satu lagi yang membuat film ini sayang untuk dilewatkan adalah Monstrum menjadi salah satu film yang berhasil tampil memikat di Cannes Midnight Screenings bersama dua film Korea Selatan lainnya yaitu The Spy Gone dan The Drug King.
NOTE :
“Waaahhh akhirnya tuntas sudah keinginan saya untuk mereview 3 film Korea Selatan yang bertema Sageuk (Kolosal). Saya memilih 3 judul film yaitu The Great Battle, Rampant, dan Monstrum. Ketiga film ini sama-sama ditayangkan pada akhir tahun 2018, yang membuat saya tertarik untuk menonton film ini adalah visual dari aktor dan aktrisnya hehehe. Walaupun sama-sama film sejarah konteks film ini disajikan berbeda, dari segi cerita, efek, dan penggambaran karakternya. Kalau mau kasih penilaian untuk ketiga film ini, saya memilih The Great Battle untuk urutan pertama. Why ??? Bagi yang sudah nonton pasti tau jawabannya dan yang belum nonton wajib nonton film The Great Battle hehehe. Diurutan kedua disusul oleh Rampant, dan ketiga Monstrum, yang menarik dari kedua film ini adalah ceritanya yang out of the box, Rampant berani mengadaptasi karakter Zombie kedalam latar sejarah, sedangkan Monstrum berani memadukan unsur Sejarah asli dengan Fantasy yang membuat film ini memiliki alur cerita yang baru dan segar.
Dan rata-rata nilai untuk ketiga film ini adalah 8.0 (versi saya sendiri yaaa, dont bash hehehe karena penilaian setiap orang tentang film berbeda-beda).
Saya mengucapkan terimakasih kepada teman-teman yang sudah membaca coretan saya ini, saya juga masih belajar dan akan terus belajar. Sampai jumpa direview film berikutnya. :)”