Budaya adalah sesuatu yang harus di jaga dan dilestarikan karena kekayaannya. Pikiran dan adat istiadat sangat kuat sehingga melahirkan sebuah hasil yang sangat menyatu. Sebagai warga negara yang baik adalah sebuah kewajiban menjaga peninggalan kebudayaan dari leluhur. Melestarikan bertujuan agar kekayaan nilainya bisa terus dijaga keasliannya.
Milenial harus memahami begitu pentingnya melestarikan budaya agar terus ada sampai nanti turun temurun. Banyak yang perlu kita pahami terkait budaya yang mungkin sudah tergerus jaman dan tugas kita sebagai milenial harus wajib menjaga dan menjadi pelaku langsung dalam menjaga kebudayaannya.
Penguatan ekonomi tingkat dasar dimulai dari desa, jika desa kuat maka ekonomi nasional akan kuat. Sinergi antara hulu dan hilir memang sangat penting guna untuk membangun perekonomian secara merata dengan membuat sebuah konsep pasar kreatif. Pasar kreatif sudah harus dimulai dari desa dengan melihat potensi yang dimiliki oleh desa tersebut tetapi harus melihat keaslian dan keunikan budaya dari masyarakat setempat.


Salah satu yang sudah menerapkan pasar kreatif adalah Pasar bahulak yang diprakarsai oleh pemerintah desa karungan, plupuh, sragen. Pasar bahulak ini menjual masakan atau kuliner tradisional jaman dahulu yang dibuat dari bahan alami dan tentunya sehat untuk di konsumsi karena bahan yang digunakan untuk membuat makanan ini semua menggunakan bahan alami yang berada dilingkungan sekitar warga.

Pasar bahulak menjual berbagi jenis makanan tempo dulu seperti soto bathok, sego menir, tiwul, sego jagung, jamu gendong, wedang secang, wedang gemblung dll. Ini ada hal yang unik yaitu di pembayarannya tidak memakai uang pada umumnya tetapi koin bathok kelapa yang didapat dari hasil tukar yang berada di gerbang masuk setelah pintu masuk utama. Untuk 1 koin dihargai 2000 rupiah dan jika koin sisa maka bisa tukar kembali di tempat pertukaran. Pasar buka setiap minggu pahing dan legi atau sekitar 35 hari 2 kali pada pukul 06.00 – 11.00 dan dipanggung utama diisi oleh kreasi warga dan instansi pemerintahan.

Pedagang yang ada dipasar bahulak adalah warga asli setempat dan akan didata yang nantinya akan dibentuk dalam Kelompok Sadar Wisata ( Pokdarwis ). Kemandirian desa ini yang nantinya akan membentuk desa bisa mandiri secara ekonomi. Peningkatan ekonomi kerakyatan dengan melalui dari dasar yaitu desa maka akan semakin kuat dalam penguatan ekonomi nasional. Secara tidak langsung desa menjadi tulang punggung negara dalam penguatan ekonomi.
Dan yang menjadi nilai penting di pasar bahulak ini adalah sinergi antar elemen masyarakat dalam membuat konsep pasar rakyat ini. Peran antar perangkat desa, warga dan tentunya pemuda-pemudi sangat kuat sehingga pasar bahulak banyak dikunjungi dan menarik perhatian dari warga sekitar, bahkan sampai luar kecamatan.

Meskipun pasar bahulak dibuka pada saat pandemi, pemerintah desa dan pengurus sangat serius dalam memperhatikan protokol Kesehatan dan kapasitas pengunjung di batasi hanya maksimal 500 pengunjung. Jadi, semua elemen ikut berperan baik pengurus, pemerintah desa, pedagang dan penjual dalam menjalankan protokol Kesehatan sehingga gotong royong dalam menjaga Kesehatan satu sama lain dapat terjamin.
Pasar bahulak dalam perkembangannya bisa dilakukan secara digitalilasi dengan mendigitalisasikan pasar tersebut agar bisa di lihat secara luas. Harapan dengan digitalisasi ini bisa membuka ruang ke ranah publik bahwa pasar tradisional bisa bersaing dengan pasar modern dan dengan bisa mengikuti perkembangan era modern saat ini. Tren media sosial saat ini berkembang secara pesat dan ini menjadi momen yang tepat untuk membangkitkan kebudayaan lokal serta menggalakkan Festival Pasar Rakyat. Tentunya, menjaga dan merawat itu tidak mudah, tetapi dengan semangat Bangkit Bersama Sahabat diyakini bisa menyatukan tekad melestarikan budaya dari pasar tradisional menjadi pasar rakyat yang membangun perekonomian nasional dengan ekonomi kreatif.
Aku baru tau di Sragen ada pasar bahulak. Bpk ku di Sragen, Mas. Di daerah Plumbon, dkt Pasar Made. Ibuku di Masaran. Jadi penasaran aku sama pasarnya
oh iya to mbak, mampir mbak deket banget dari masaran. banyak makanan tradisional jaman dulu lho
Recomended liburan Akhir pekan Akhir tahun.
hehe bener banget mas, pasar rakyat emang mantap
kuliner tradisional yang mulai jarang di temui di era sekarang, dikumpulkan dalam satu wadah. Mengesankan
memang ini yang di harapkan mas, semakin banyak yang melestarikan budaya asli semakin banyak yang tahu terutama milenial.
terima kasih sudha berkunjung
Ini menarik. Masyarakatnya sadar kekayaan budaya kemudian dikembangkan, hasilnya berupa sebuah pasar makanan tradisional yang selain berpeluang bisnis, juga menjadi tali pengikat keharmonisan warga desa. Ini sangat patut di publish, dengan harapan desa/daerah lain akan memiliki kesadaran serupa, kemudian bersama-sama menggali potensi apa yang dimiliki desa/daerah terkait, yang kemudian bisa dikembangkan bersama.
Semangat terus penulis, jangan bosan menginspirasi orang lain√
iya terima kasih kak atas tanggapannya dan semoga nanti semakin menginspirasi desa lainnya untuk menggali potensi dan terima kaasih atas perhatiannya
Wah, saya suka pasar tradisional seperti ini, Mas.
Dulu sebelum pandemi, di sini juga ada, namanya pasar Pereng Kali yang letaknnya di hutan bambu dan pinggir kali. Makanan yang dijual semua tradisional, enak, dan murah.
Jadi pengin ke pasar Bahulak ini, Mas.
wah keren tu mas, semoga menambah banyak terobosan baru ya untuk desa
Bahulak ini asal kata baheula ya mas?
Hehe, kreatif sih ini.. melestarikan pasar tradisional sekaligus menaikkan angka wisata daerah.
Semoga semakin baik lagi nantinya dikelola ya mas.. sehingga bisa menambah devisa bagi daerah
kalau asal katanya saya kurang paham mbak cuma pas saya kesana dan tanya2 itu bahulak itu seperti lawas atau jaman mbien gitu
Cukup menarik adanya pasar yg menyajikan budaya lokal, baik berupa makanan yg dijual maupun alat transaksinya. Semoga bisa berkunjung ke sana suatu saat nanti
aamiin mas, saya doakan mampir kesini dan kabarin mas saya anterin
Pasar Bahulak pasti jadi tombo kangen kita2 pada kuliner tempo doeloe ya… wedang secang, sego jagung… di masa pandemi jumlah pengunjung dibatasi maksimal 500 orang saja ya
iya mbak, mampir sragen
Wah seru ya seneng deh sekarang banyak komunitas yang mendukung pelestarian budaya dan makanan lokal patut diacungi Jempol
harus ikut mengawal mbak
Rame juga ya Pasaranya. Duh…kangen Sego Tiwul, Sego Menir…itu zaman kecil…hiks. Tapi jauh banget mau ke sana. Aku di Bandung…
pulang mbak hehe
senang klo ada event seperti ini , bisa melestarikan kuliner tradisional sekaligus memperkuat ekonomi rakyat
jadi pengen mampir kapan kapan
yang ini harus dikembangkan gak cuma di Sragen, harapannya sih bisa menyeluruh ke pelosok-pelosok negeri. jadi, masyarakat juga bergerak untuk meningkatkan perekonomian rakyat. Salut lah.
nah, semoga bisa menjadi percontohan desa lain ya mbak.
Unik, ya pasarnya. Benar-benar memadukan unsur alam dan manusia.
Keren nih, bisa jadi tempat wisata juga
👌👌👌
alaminya natural hehe
wuaaaah asik sekali acaranya
coba di Lumajang ada kayak gini juga
jadi kembali ke tradisional, mengenang dan mengenal wujud pasar jaman dulu, termasuk budayanya
ayo mbak buat disana hehe
Tradisional sekali ini tempatnya ya.. orang tua pasti senang diajak kemari, coba pademi berlalu aq bisa ajak ibuku jalan2 ksini.. 🙂
bener mbak , kentel banget dah pokonya
Jadi kepingin mampir dan berwisata ke Pasar Bahulak, Sragen ini deh 🙂 seru dan menarik ya sangat membantu perekonomian masyarakat, melestarikan kuliner tradisional
mampir mbak, ramai banget lho
seru nih, kebetulan kita suka banget jalan2 ke tempat2 seperti yang tulisan ini ceritakan.
semoga kita bisa mampir dan liat langsung eventnya
wah mantap, ajak kleuarga mbak hehe
Keren ini desanya, bisa menciptakan potensi wisata baru sekaligus melestarikan budaya yaitu makanan-makanan. Konsepnya juga bagus banget ya. jadi memang bener banget kalau di Indonesia ini kaya sekali akan obyek wisata. Tidak perlu selalu berkaitan dengan alam, tapi bisa juga diciptakan.
iya mas, semoga memberikan dampak pada lingkungan dan masyarakat secara langsung
Kyaaa. Pasarnya lucu ya, dan seperti tempat wisata. Semoga bisa tetap higienis dan lengkap menyediakan kebutuhan masyarakat.
iya mbak raai dari luar daerah pasar tersebut dan pastinya mengutamakan higenis dan kesehatan
Kalau jaman dahulu, bentukan pasar sepertinya tdk jauh berbeda dr ini ya. Pasar Bahulak ini kalau bagi anak2 yg lahir d era modern pasti sebuah penghiburan yg menyenangkan tersendiri, sedangkan kl bagi saya jd terwujud cita2 pasar2an beneran di alam, pas kecil suka main spt itu
iya mbak, ramai banget disana tu anak2 muda pada penasaran
Sekarang di Jawa Tengah semakin banyak pasar-pasar kreatif semacam ini ya. Pokdarwis di tiap daerah semakin maju saja. Salut. Semoga setelah pandemi usai, pasar-pasar kreatif semacam Bahulak bisa semakin moncer. Aamiin.
Aku suka pasar-pasar tradisional semacam ini, kalau berkunjung ke suatu daerah nggak lupa berkunjung ke pasarnya
iya karena sangat menyenangkan dan keinget masa lalu ya mbak