Melestarikan budaya Indonesia adalah menjadi kewajiban setiap warga negara Indonesia. Budaya Indonesia menjadi budaya terbesar di dunia dengan jumlah 700an suku bangsa terkhusus pulau jawa yang saya tempati. Sebagai pemegang estafet penerus bangsa kita wajib terkhusus generasi muda harus menjaga setiap budaya yang dimiliki oleh bangsa Indonesia, oleh karena itu ayo lestarikan budaya kita dengan cara se-kreatif mungkin dengan cara kita sendiri sesuai dengan norma-norma budaya kita.
Kali ini saya akan bercerita mengenai budaya di tempat saya yang baru saja di laksanakan pada hari jumat pada tanggal 14 juni 2019 bulan syawal. Budaya setiap desa memang berbeda-beda caranya mulai dari arak-arakan hasil panen, doa Bersama atau syukuran lainnya. Nah, di tempat saya ini Namanya Dekahan Desa yang dilakukan setiap panen selesai. Dekahan desa bukan hanya berdoa untuk hasil panen tetapi juga untuk berdoa keselamatan desa dan rasa syukur atas nikmat dari Tuhan Yang Maha Esa.
Dekahan Desa ini diikuti oleh semua warga kampung baik anak kecil, remaja dan orang tua. Namun, ada hal unik yang dilakukan pada saat acara. Sebelum acara dimulai dan semua warga sudah berkumpul anak muda di berikan beberapa racikan masakan yang berisi Ayam ingkung denga nisi nasi, pisang, tape, rengginang dan lainnya yang ditempatkan di ketapan. Kemudian, para pemuda berjalan disetiap desa dengan tujuan untuk menghargai para petani, penggembala danĀ doa desa, dan langsung prosesi makan Bersama sampai habis dan pihak tetua dengan warga lainnya juga melakukan berdoa Bersama kemudian dilanjutkan tukar makanan yang ada di ketapan tersebut.
Hasil dokmentasi akan saya bagikan di bawah ini :
Persiapan dan doa bersama
Tukar-menukar hasil bawaan
Ketapan dan isinya
Mari lestarikan budaya terbaik bangsa dan jaga sampai ke anak cucu kita. Semoga dengan informasi ini kita sebagai generasi muda khususnya bisa memberikan manfaat untuk bangsa kita sendiri terlebih untuk desa tercinta saya. Oh ya betewe lupa tempat Dekahan Desa ini di lakukan di dusun Karanggaleng, Karungan, Plupuh, sragen.