Sipnosis – Bagaimana jadinya jika sebuah toko bunga menjual bunga yang dapat mengabulkan sebuah permintaan ? Deam Flower Shop adalah toko bunga yang menawarkan pelayanan berbeda, tidak seperti toko bunga pada umumnya. Mereka menjual bunga yang dapat mengabulkan permintaan, hanya saja bunga itu tidak dijual kepada manusia. Bunga itu hanya dijual kepada arwah manusia yang telah meninggal dunia dalam massa 40 hari. Oh Jung Hee adalah pemilik Dream Flower Shop, ia memiliki kemampuan yang spesial, yaitu dapat berkomunikasi dengan hantu. suatu hari, terjadi serangkaian pembunuhan berantai yang menggemparkan kota, arwah dari korban pembunuhan itu datang menghantui Jung Hee dan memintanya untuk mewujudkan permintaannya, yaitu Balas Dendam.
—————————————-
“Kling… Kling… Kling….”
Angin malam berhembus dan menggerakan sebuah Dream Catcer yang tergantung pada teras sebuah toko bunga. Malam itu jalanan terlihat sepi, terlihat beberapa orang berjalan santai setelah pulang dari kantor. Tidak jauh dari toko bunga itu, berdiri warung kaki lima yang sangat ramai dikunjungi pada malam hari, uap panas dari rebusan Odeng menguap membentuk awan transparan yang sangat menarik perhatian. Saus merah pedas Tteokpokki dari warung tersebut juga tidak kalah menggoda, tetapi dari semua itu aroma alkohol dari sebotol Sojulah yang menjadi juaranya, rasa pahit bercampur manis adalah perpaduan rasa sempurna di setiap tegukkannya. Sementara itu, toko bunga yang berdiri di persimpangan jalan tampak sepi, sama seperti warung kaki lima, toko bunga itu buka hingga tengah malam. Waktu menunjukkan pukul 11 malam, pot hias berisi bunga segar menghiasi teras toko bunga itu. Jika ada pelangi dimalam hari, maka Kkeum Kkotkagelah pelangi itu. Berbagai macam bunga tertata rapi, bunga-bunga itu disusun menyesuaikan warna pelangi. Dengan konsep Vintage dan desain interior yang khas membuat toko itu tampak mencolok walaupun terletak dipersimpangan jalan yang sepi. Seorang wanita berdiri tepat didepan pintu masuk toko, wanita itu menggunakan apron bunga berwana hitam dengan bordiran bertuliskan Dream Flower Shop, dan diatasnya terdapat bordiran nama Oh Jung Hee berwarna putih.
“Jung Hee-ya, apa yang sedang kau lakukan disini ?” Seorang wanita berjalan menghampiri Oh Jung Hee. Wanita itu adalah teman dan juga pegawai ditoko bunga tersebut, Kim Min Hye. Min Hye merangkul Jung Hee dan ikut memperhatikan tatapan mata Jung Hee.
“Apa kau lapar ?” ucap Min Hye.
“Tidak..” jawab Jung Hee datar.
“Lantas, mengapa kau melihat warung kaki lima itu dengan serius, bola matamu sampai mau meloncat keluar..” serunya
“Entahlah, aku hanya ingin melihatnya saja..” ucap Jung Hee tersenyum, dan berbalik masuk ke dalam toko.
“Heol.. wanita gila” ucap Min Hye berjalan mengikuti Jung Hee dari belakang.
Wanita bernama Oh Jung Hee adalah pemilik dari toko bunga itu, kedua orang tua Jung Hee telah lama meninggal dunia dan toko itu diwariskan kepada dirinya. Ketika masuk ke dalam toko, terdapat ukiran papan kayu yang bertuliskan “Selamat Datang di Dream Flower Shop, kami menjual bunga yang dapat mengabulkan permintaan”. Kkeum Kkotkage menawarkan pelayanan yang berbeda, tidak seperti toko bunga pada umumnya. Mereka menjual bunga yang dapat mengabulkan sebuah permintaan, hanya saja bunga itu tidak dijual kepada manusia. Bunga yang mirip dengan Bunga Mawar itu hanya dijual kepada arwah manusia yang telah meninggal dunia dalam masa 40 hari, yang ingin mewujudkan keinginannya untuk terakhir kali. Malam semakin larut, Jung Hee merapikan dan menata ulang susunan bunga yang berada di teras depan.
“Kling… Kling… Kling…”
Lonceng yang digantung jadi satu dengan Dream Catcher itu berbunyi. Jung Hee tersenyum, “akhirnya pelanggan datang” ucapnya dalam hati.
“Selamat Datang..” Jung Hee menyilangkan kedua tangannya memberi salam, ia membungkukkan tubuhnya 90 derajat untuk menghormati pelanggan yang datang.
“Ada yang bisa kami bantu, Seonim ?” ucapnya tersenyum.
Diluar toko, berdiri seorang pria paruh baya mengenakan hanbok berwarna biru muda. Pria itu memandang Jung Hee dengan mata penuh keraguan. Ia melihat sekeliling toko yang tampak asing baginya, sesekali ia memandang Jung Hee dan kemudian ia melempar padangannya ke arah lain. Pria itu menundukkan kepalanya dan menatap jalanan aspal yang berpasir. Jung Hee berjalan menghampiri pria paruh baya itu dan berdiri tepat didepannya.
“Paman..” ucap Jung Hee lembut. Pria itu menaikkan wajahnya yang pucat.
“Bukankah, anda datang kemari untuk mengunjungi Kkeum Kkotkage ?” lanjut Jung Hee.
“Seolma ! kau bisa melihat ku ?” seru pria paruh baya itu. Ia tampak kaget ketika gadis yang berada dihadapannya itu dapat melihat dirinya dan bahkan mengajaknya berbicara.
“Ye..” balas Jung Hee. Pria itu tampak berkaca-kaca dan penuh harap, Jung Hee mempersilahkan masuk pria itu ke dalam tokonya.
Pria berhanbok biru muda itu duduk di kursi kayu yang berada didekat jendela kaca. Jung Hee menyiapkan sajian didapur, Min Hye mendekati Jung Hee dan berbisik padanya.
“Apa kau mendapat pelanggan hantu lagi?” ucap Min Hye pelan
Jung Hee menjawabnya dengan anggukan.
Nb : untuk membaca selanjutnya silahkan untuk download file di bawah ini dan Stop Pembajakan dan plagiasi karya. berikan review terbaik di kolom komentar dan nantinya di part selanjutnya akan selalu lebih menarik. thank
suka, ku menunggu kelanjutannya